Selasa, 01 Maret 2011

Wali Songo










Asal Mula kedatangan Wali-sanga




Waktu Sultan Muhammad 1,memerintah Turki,beliau menyatakan perkembangan agama islam kepada para pedagang dari Gujarat,(India),Dari mereka sang Sultan mendapat informasi,bahwa di pulau jawa ada dua kerajaan Hindu yang kuat Yaitu Mojopahit dan Pajajaran.

Memanga ada yang beragama Islam,namun hanya pada keluarga pedagang Gujarat saja yamg berada di kota-kota pelabuahan.
Sulatan Muhamad 1 yang begitu ingin menyiarkan agama islam,lalu mengatur langkah .Sultan mengirim surat kepada pembesar di Afrika Utara dan Timur Tengah.Isinya meminta ulama-ulama yang mempunyai karoma untuk di kirim ke pulau jawa.Maka terkumpulah Sembilan ulama.Pada tahun 1404M/808 H dikirim mereka kepulau Jawa.
Sembilan Ulama itu :

1.Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Tuki,ahli mengatur Negara.wafat di Gersik(jawa timur)
tahun 1419 H
2.Maulana Ishaq,berasal dari Samarkan(dekat Bukhoro,Rusia selatan) ahli penobatan.

Beliau dengan sunan Ampel bersaudara sebapak,anak Ibrahim Asmara (Samarqondi) Ibu Maulana Ishaq dari Samarkand,sedangkan ibu Sunan Ampel dari Campa (kakak isteri Brawijaya)
Maulana Ishaq datang di jawa tahun 1404 M .Setelah anaknya (Sunan Giri) dewasa dan sudah ada koromanya,Maulana Ishaq pindah tablik ke singapura dan wqafat di di sana

Suatu ketika terjadi bala penyakit di daerahnya Blambangan sampai puteri Adipati Blambangan (Menak Sembuyu) namanya Dewi Sekardadu juga terkena penyakit
Sudah banyak ahli pengobatan yang di datangkan untuk mengobatinya,namun belum ada hasilnya.Lalu di umumkan ,bahwa siapa yang dapat menyembuhkan bila laki-laki akan di kawinkan dengan Dewi Sekardadu,dan bila perempuan akan di angkat jadi saudara.
Kemudian penghuni keratin mendengar suara,bahwa yang dapat menyembhuhkan adalah Tuhan dengan perantara mantera (do’a)nya Maulana Ishaq pengajar agama di Gunung Gersik.

Maka berangkatlah utusan raja Blambangan ke Gersik dengan berkuda.Setelah seminggu,sampailah di Gersik .Dihadapan Ishaq,dia memaparkan masudnya.lalu Maulan Ishaq menyuruh utusan berangkat duluan dengan berkuda.
Ketika utusan sampai kekeraton adipati Blambangan ,dia dapati keratin sedang meramaikan hari ketujuhnya perkawinan dewi sekardadu dengan Maulana Ishaq

Setelah hari perkawinan itu,banyak orang berdatangan kepada Maulana Ishaq untuk berobat dan belajar.Tambah lama pengikut Mualan Ishaq bertambah banyak.Hal ini menimbulkan kemarahan Adi pati .karena ajaran Maulana Ishaq dianggap menghina mereka yaitu tidak bole makan binatang yang matinya tidak di sembelih karena Allah.Ajaran Maulana Ishaq melarang kesenangan mereka seperti minum arak ,makan babi,menyembah berhala,Juga menlarang berjudi,berzina.
Kemudian tentara Adipati Menak Sembuyu menyerang Maulana Ishaq dan pengikutnya.Karena Maulana Ishaq sifatnya belas kasihan,tidak suka membunuh,tujuan tabliknya menyadarkan kesalahan bukan membasimi yang berbuat salah.Maka Maulana Ishaq meminta agar jangan berperang,beliau sanggup meninggalakan Blambagan .Mendengar pernyataan itu mereka tidak meneruskan peperangan.
Sebelum Maulana Ishaq meninggalakan Blambangan beliau memberitahu bahwa yang akan meneruskan pengajar orang-orang Blambangan sepertinya Adalah anaknya yang ada di rahim Dewi Sekardadu.

Adapun Dewi Sekardadu sepeninggal Maulana Ishaq melahirkan anak lelaki,karena pembesar –pembesar keratin Blambangan takut kalau perkataan Mualana Ishaq itu terbukti ,maka bayi itu mereka hanyutkan dalam keranjang di permukaan laut.
Bayi itu di temukan oleh awak kapal dagang milik Nyai agen Ternate,janda kaya di Gersik.Dengan tergesa-gesa merekan kembali ke Gersik untuk menyerahkan bayi itu kepada juragan mereka.Betapa gembiranya Nyai Ageng meneriam bayi itu .Sehingga awak kapal yang membawa bayi itu di beri hadiah semua.Lalu bayi itu dianggap anak bungsunya,sehingga dia merubah namanya Nyai ageng Kwbungson.

Dan Nyai Ageng di datangi Maulan Ishaq yang menyatakan bahwa itu adalah anaknya yang kelak menjadi seorang wali,dan supaya di beri nama Raden Ainul Yaqin.Supaya di suruh belajar mengaji pada pamanya yaitu Sunan Ampel.Bayi itu kelak bergelar sunan Giri,dan meneruskan da’wah ayahnya di daerah Blambangan.Sedangkan Adipati Blambangan tidak sampai hati mencegah cucunya,sehingga bertambah banyak yang memeluk agama islam di daerah Blambangan.


Wali Sanga Periode Pertama

3.Maulana Ahmad Jamadil Kubra,berasal dari Mesir.Beliau berda’wah keliling menumpas
Berhala .wafat tahun 1465 M.Makamnya di Troloyo,Trowulan,Mojokerto(Jawa Timur)

4.Maulana muhamad Al-Maghrobi,berasal dari Magrib Maroko,beliau berda’wah keliling
Menumpas berhala-berhala.Wafat tahun 1465 Makamnya di Jatinom
Klaten,jawa tengah.
5.Maulana Malik Isro’il,berasal dari Turki,ahli mengatur Negara.Wafat tahun 1435.makamnya di
Gunung Santri,Cilegon,antara serang-Merak Jawa barat.
6.Maulana Muhamad Ali Akbar,berasal dari persia (iran).Beliau ahli pengobatan.wafat tahun
1435M.makamnya di gunung Santri ,Cilegon
7.Maulana Hasanudin,berasal dari Palestina berda’wah keliling menumpas berhala-berhala
Wafat tahun 1462M.makamnya di samping masjid Banten lama
8.Maulana Aliyuddin,berasal dari palestina,berda’wah keliling menumpas berhala-berhala
Wafat tahun 1462 M.Makamnya disamping masjid Banten lama
9.Syeh Subakir,berasal dari Persia(Iran),ahli menumbali tanah angker,Setelah selesai tugasnya
Beliau pulang ke Persia dan wafat disana,

Setealah tiba di pulau jaw merak membagi tugas
Malik Isro’il,Maulana Ali Akbar,Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyddin bertugas di jawa barat.
Sedangkan Maulana Malik Ibrahim,Maulana Ishaq,Maulana Ahmad Jamadil Kubro dan Mualana Muhamad Al-Magrhrobi bertugas di jawa bagian timur.dan Syeh Subakir,keliling Jawa menumbali tempat-tempat yang angker.


Wali sanga Periode Ke Dua


Menjadi Anggota wali Sanga karena mengantikan 3 para wali yang wafat :

  1. Raden Muhamad Ali Rahmatulah,datang tahun 1421 mengganti Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 Beliau berasal dari Campa,Muangthai Selatan.Wafat di Ampel tahun 1478M,Gelarnya Sunan Ampel Surabaya.
  2. Sayyid Ja’far Shoddiq, berasal dari Palestina datang di Jawa tahun 1436 menganti Malik Isro’il yang wafat tahun 1435M .Beliau tinggal di kudus,sehingga di kenal Sunan Kudus.

  3. Sarif Hidayatullah ,Berasal dari Palestina ,datang di Jawa tahun 1436M,menganti Maulana Ali Akbar yang wafat tahun 1435 M.Beliau tinggal di Cirebon,dan di kenal sebagai Sunan Gunung Jati.

Sidang Wali Sanga yang kedua ini di adakan di Ampel Surabaya.Mereka membagi tugas di tiga bagian Sunan Gungung jati,Maulan Hasanudin,dan Maulana Aliyuddin di Jawa bagian barat.
Sunan Kudus ,Syeh Subakir dan Mulana Al-Maghrobi du jawa bagian Tengah.
Suna Ampel ,Maulana Ishaq dan Maulan Jamadil-kubro di jawa bagian Timur.



Wali Sanga Periode Ke Tiga

Tahun 1463M.Masuklah empat wali menjadi anggota wali sanga.Mereka :

  1. Raden Ainul Yaqin atau Raden paku Atau Sunan Giri,kelahiran Blambangan,Jawa Timur.Beliau mengganti Maulana Ishaq yang pergi ke Singapura.
  2. Raden Syahid atau Sunan Kalijaga,kelahiran Tuban Jawa Timur.Mengganti Syeh Subakir yang pulang ke Persia.Makanya di Kasdilangu,Demak Jawa Tengah.
  3. Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang lahir di Ampel Surabaya,Putra Sunan Ampel,menganti Maulana Hasanudin yang wafat tahun 1462M.Wafat di Bawean dan makamnya ada dua di bawean dan Tuban.
  4. Raden qosim atau Sunan drajad .Kelahiran Surabaya putra Sunan Ampel.Mengganti Maulana Aliyuddin yang wafat tahun 1462.M.Makamnya di Drajad ,pertengahan Sendayu Tuban.

Sidang Para Wali di Ampel,Surabaya.Dengan empat Tugas menurut kebijaksanaan sendiri-sendiri.


Wali Sanga Periode Ke Empat

Tahun 1466M diangkat dua wali mengantika dua wali yang wafat yaitu Maulana Ahmad Jamadil-Kubro dan Mualana Muhamad Al-Maghrobi.Dua wali itu :

  1. Raden Hasan atau Raden Fatah atau Penembahan Jiwun atau Sunan Kota,Beliau anak raja Brawijaya,mulai menjadi Adipati Bintara (Demak) tahun 14621M.Mulai membangun masjid Demak tahun 1465M. Mulai menobatkan diri menjadi raja Tahun 1466M Tulisan di depan Masjid ‘Sirnallang Kertaning Bumi”adalah tahun saka yang berarti tahun 1400 saka atau tahun 1468M.
  2. Fathullah khan atau Faletehan ,putra Sunan Gunung jati(Syarif Hidayatullah).Beliau di pilih menjadi anggota Wali Sanga untuk membantu ayahnya yang telah tua.